Kumpulan Cerpen Fiksi Can Be Fun For Anyone
Kumpulan Cerpen Fiksi Can Be Fun For Anyone
Blog Article
Dengan legging dan kaus ia berenang ke laut, padahal waktu itu sudah hampir malam. Aku terus menunggu dengan cemas. Sampai seorang nelayan datang menghampiriku.
Tak kuasa dia menahan tangisannya lagi. Dia sebut dengan lantang sapaan tercinta, dan dia peluk tubuh keriput penuh peluh tersebut. Rena berjanji akan selalu berada di dekat neneknya.
“Aku kan punya ilmu kebatinan,” Lia tertawa jenaka.” Bisa menebak apapun yang kamu masak di setiap hari minggu.”
Ketika melihat kehancuran yang dia sebabkan, Zephyr menyadari bahwa kekuatannya tidak selalu bisa mengatasi segalanya. Dia merasa bersalah dan memutuskan untuk memperbaiki kesalahannya.
Merpati menyaksikan Tim dengan antusias dan penuh minat menggunakan kacamata perekam khusus untuk mengambil online video dan berencana menunjukkan online video itu kepada teman-temannya nanti.
“Sekarang Tim tahu bahwa merpati jantan berjalan lucu dan tegap, membusungkan bulu mereka, dan berusaha keras untuk menarik perhatian betina.”
Mereka tertawa dan menasihatiku agar aku harus mendengar perkataan ibu guru dengan baik. Aku susah tidur malam itu. Aku tidak sabar untuk memulai hari keduaku di sekolah!
Di sebuah negeri Timur Tengah tempatnya 1001 malam terjadi, ada seorang pemuda bernama Abu Nawas yang membuat geger warga kerajaan. Ia mengaku mau terbang kepada orang-orang namun tidak ada yang percaya padanya.
Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerita pendek atau cerpen adalah jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Cerpen memiliki ciri khas berupa cerita yang lebih padat dan tokoh yang tidak terlalu banyak.
Pada zaman dahulu, hiduplah Cerpen Fiksi seekor serigala. Ia mempunyai kebun mentimun yang sekelilingnya dipagari duri. Hal itu dimaksudkan agar manusia dan hewan-hewan lain tidak bisa memasuki kebunnya.
“Baiklah bila Riska dan Bapak Ibu menghendaki dan memberikan kesempatan itu pada saya, saya sangat bersyukur dan banyak mengucapkan terima kasih atas kebaikan Riska dan keluarga.” jawabnya Ika diselingi haru yang luar biasa.
Pada abad ke-18, di tengah periode revolusi dan perubahan, ada seorang arkeolog berani bernama Amelia. Dia mendengar cerita tentang sebuah artefak legendaris yang diyakini memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Artefak ini disebut “Batu Terakhir.”
Sejak saat itu, kami berdua telah mengumpulkan banyak pengetahuan yang berguna melalui pendidikan kami. Bahkan, saya berhasil melanjutkan pendidikan hingga jenjang sarjana dengan mendapatkan beasiswa.
“Wah mahal amat?” si ibu komplen dengan raut wajah yang seramdisekanya keringat yang sudah menjagung.